Fenomena Soal "HOTS" atau "LOTS" di Indonesia bagi kalangan Siswa
Salam Para Bintang
Salam hangat buat kita semua, kali ini saya akan coba memberikan sedikit tulisan mengenai konsep " HOTS " dan "LOTS".
Di era milenial sekarang siswa dan guru banyak di hantui dengan soal HOTS, dari katanya aja HOTS , kalau dalam bahasa Iindonesia "panas". Waduh, bagaimana gitu ya?
Apakah, separah katanya atau bagaimana?
Menurut sebagian orang sih, iya dan sebagian orang tidak. Jadi bagaimana ini?
Dah banyak siswa, yang takut dengan kata HOTS ini, sampai-sampai guru juga mencari soal-soal HOTS. Ada yang membuat sendiri juga sebagai latihan untuk anak didiknya di sekolah. Bagaimana ya?
Apa sih perbedaan dari kedua akronim berikut ini?
Bagi sebagian orang sudah tahu terutama siswa yang aktif membuka internet dan meungkin sudah mendengarkan dari guru-guru di sekolah atau membaca juga dari artikel-artikel terkait mengenai HOTS dan LOTS ini.
Oke, saya akan coba berbagi sedikit tentang HOTS dan LOTS ini. HOTS adalah Higher Order Thinking Skill dan LOTS adalah Low Order Thinking Skill.
Lengkapnya adalah HOTS merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills
yang artinya kemampuan berpikir tingkat tinggi. HOTS ini pertama
kali muncul sebagai salah satu buah pikir seorang psikolog pendidikan
dari Amerika, Benjamin Samuel Bloom. Salah satu kontribusi beliau untuk
pendidikan yaitu pada tahun 1956 melalui buku Taxonomy of Educational Objectives yang intinya menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan memiliki tiga aspek utama, yaitu kognitif (pengetahuan),
afektif (emosi dan sikap), dan psikomotorik (aktivitas fisik).
www.strasz.com |
Jika meningkatnya kemampuan kognitif, afektif,
maupun psikomotorik peserta didik maka kelak kan berguna untuk menghadapi
persaingan di masa depan. Taksonomi yang dibuat oleh Bloom yang dikenal dengan Taksonomi Bloom yaitu dari tingkat
terendah hingga tertinggi adalah;
1.knowledge (pengetahuan),
2.comprehension (pemahaman),
3.application (penerapan),
4.analysis (analisis),
5.synthesis (perpaduan), dan
6.evaluation
(penilaian)
Klasifikasi tersebut, kemudian direvisi oleh David Reading
Krathwohl, seorang psikolog pendidikan dari Amerika, bersama dengan Lorin W. Anderson pada tahun 2000. Urutan taksonomi yang dibuat oleh
mereka sebagai bentuk penyempurnaan Taksonomi Bloom adalah sebagai
berikut:
- C-1 : knowledge diubah menjadi remembering (mengingat).
- C-2 : comprehension dipertegas menjadi understanding (memahami).
- C-3 : application diubah menjadi applying (menerapkan).
- C-4 : analysis menjadi analyzing (menganalisis).
- C-5 : Evaluation dari C-6 turun posisinya menjadi C-5, dengan sebutan evaluating (menilai).
- C-6 : synthesis dinaikkan menjadi C-6 tetapi dengan perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta).
Menurut Kartwohl, pada ranah kognitif terbagi menjadi 6 level atau kategori. yaitu, remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating dan creating, oleh KartWohl hal ini sering juga dikenal dengan istilah C1 sampai C6.
Bagaimana kira-kira sudah paham tentang taksonomi Bloom gak?
Soal LOTS | Soal HOTS |
HOTS hanya menitikberatkan pada soal yang mampu merangsang kemampuan analisis dan problem solving, |
LOTS hanya menitikberatkan pada soal yang hanya menggunakan rumus yang sudah ada |
HOTS bukanlah soal harus sulit sehingga di luar kemampuan siswa tetapi bagaimana menggunakan dan menerapkan konsep pada soal | LOTS hanya terfokus kepada soal yang sangat mudah diselesaikan dengan satu cara sudah cukup dan sudah fokus pada rumus tertentu |
Soal tipe HOTS memang lebih mendayagunakan logika dan kemampuan berpikir analitis | LOTS cukup dengan mengingat dan memahami |
Soal tipe HOTS bersifat implisit | Soal tipe LOTS bersifat ekspilisit |
Soal tipe HOTS adalah susuai dengan taksonomi blum revisi adalah C-1 sd C-3 | Soal tipe LOTS sesuai dengan taksonomi blum revisi adalah C-4 sd C-6 |
Contoh Soal HoTS di Ujian Nasional di bidang Matematika :
Soal lain akan segera menyusul ya !
Terimakasih ya.
Mohon maaf jika ada kekurangan atas tulisan ini ..
Baca juga:
Leave a Comment